Apa Itu Ekolalia? Ini Gejala, Penyebab & Cara Mengatasinya

anak sedang berlatih berbicara bersama orang tua

Pernahkah Bapak & Ibu mendengar si kecil mengulang kata atau kalimat yang baru saja didengar, entah dari orang tua, teman, guru, atau bahkan dari televisi? Perilaku ini disebut ekolalia.

Sebenarnya, mengulang kata adalah hal yang sangat wajar dalam proses anak belajar bicara. Namun, jika kebiasaan ini terus berlanjut dan intensitasnya terlalu berlebihan, ekolalia dapat menjadi gejala gangguan perkembangan yang serius, seperti autisme.

Lantas, apa itu ekolalia, jenis-jenisnya, penyebab, dan bagaimana cara mengatasinya? Artikel ini akan membahasnya dengan lengkap.

Apa Itu Ekolalia?

Ekolalia adalah kondisi ketika seseorang mengulang kata atau kalimat yang baru saja didengar. Pengulangan ini bisa terjadi secara langsung (tepat setelah anak mendengar kata atau kalimat) atau tertunda (beberapa menit hingga beberapa jam setelahnya).

Pada anak-anak usia dini, ekolalia sebenarnya bisa menjadi bagian normal dari perkembangan bahasa. Anak akan selalu menirukan ucapan orang dewasa untuk belajar berbicara. 

Namun, jika ekolalia bertahan terlalu lama, intensitasnya tinggi, atau tidak sesuai konteks, kondisi ini bisa mengindikasikan adanya gangguan yang perlu diperhatikan, seperti autisme spectrum disorder (ASD) atau afasia.

Jenis-Jenis Ekolalia

Ekolalia dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, seperti:

  • Immediate & Delayed Echolalia

Immediate echolalia adalah pengulangan kata atau kalimat yang terjadi langsung setelah anak mendengar. Contohnya, saat orang tua bertanya, “Mau makan?”, anak langsung berbicara, “Mau makan?” tanpa memberikan jawaban yang sesuai.

Sementara itu, delayed echolalia adalah pengulangan yang terjadi beberapa saat kemudian, bahkan bisa berjam-jam atau berhari-hari setelah anak mendengar kata atau kalimat tersebut. Misalnya, anak tiba-tiba mengulang iklan TV yang pernah ditonton sehari sebelumnya.

  • Communicative & Semi-communicative Echolalia

Communicative echolalia berarti anak mengulang kata atau kalimat untuk tujuan komunikasi, misalnya sebagai cara meminta sesuatu, menenangkan diri, atau menunjukkan respon. 

Sebaliknya, semi-communicative echolalia adalah pengulangan terjadi tanpa maksud komunikasi yang jelas, tetapi lebih sebagai kebiasaan atau stimulasi diri.

  • Mitigated & Non-mitigated Echolalia

Mitigated echolalia adalah kondisi ketika anak mengulang kata atau kalimat dengan sedikit modifikasi. Misalnya, orang tua berkata, “Ayo mandi”, lalu anak menjawab “Mandi sekarang”.

Namun, jika pengulangan dilakukan persis sama tanpa perubahan sedikit pun, kondisi ini disebut non-mitigated echolalia.

  • Person-directed & Non-person directed Echolalia

Jika kata atau kalimat diulang untuk merespons langsung lawan bicara, kondisi ini disebut person-directed echolalia. Sebaliknya, bila anak mengulang kata atau kalimat tanpa ada orang yang diajak bicara, misalnya saat sedang sendiri, hal ini disebut sebagai non-person directed echolalia.

Penyebab Ekolalia

Ekolalia bisa muncul karena berbagai alasan, tergantung usia dan kondisi anak. Berikut beberapa penyebab ekolalia yang umum:

  • Perkembangan bahasa normal

Pada anak usia 1–3 tahun, anak wajar meniru kata atau kalimat orang lain sebagai bagian dari proses belajar berbicara.

  • Gangguan spektrum autisme (ASD)

Anak dengan autisme sering menggunakan ekolalia sebagai bentuk komunikasi karena kesulitan membuat kalimat sendiri.

  • Afasia

Ekolalia juga dapat muncul akibat gangguan bahasa yang disebabkan kerusakan otak, misalnya setelah stroke atau cedera.

  • Kelelahan atau stres

Saat merasa cemas, lelah, atau kewalahan, anak bisa mengulang kata-kata sebagai cara menenangkan diri.

  • Gangguan perkembangan lainnya

Kondisi seperti ADHD atau keterlambatan bicara juga dapat memicu perilaku ekolalia.

Mengapa Anak dengan Autisme Menggunakan Ekolalia?

Anak dengan autisme umumnya memiliki cara yang berbeda dalam mengembangkan keterampilan bahasa. Mereka kerap kesulitan menyusun kalimat spontan, sehingga menggunakan pengulangan kata atau kalimat (ekolalia) sebagai bentuk komunikasi.

Selain itu, bagi anak dengan autisme, ekolalia juga bisa menjadi strategi untuk:

  • Mengurangi kecemasan dengan mengulang kata atau kalimat yang sudah familiar sehingga terasa menenangkan.

  • Menyampaikan kebutuhan meskipun belum mampu merangkai kalimat baru, misalnya mengulang kata “minum” untuk meminta air.

  • Belajar bahasa dengan menirukan pola ucapan orang lain sebagai latihan membangun kemampuan berbicara.

Meskipun terkadang terdengar tidak biasa, ekolalia justru bisa menjadi jembatan awal bagi anak dengan autisme untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang lebih efektif.

Bagaimana Terapi ABA Menjadi Solusi Tepat untuk Anak dengan Autisme

Salah satu terapi yang efektif untuk membantu anak dengan autisme mengatasi ekolalia adalah terapi Applied Behavior Analysis (ABA). Melalui terapi ini, anak akan dilatih untuk:

  • Meningkatkan komunikasi fungsional, misalnya belajar menggunakan kata atau kalimat yang sesuai untuk menyatakan kebutuhan.

  • Mengurangi ekolalia yang tidak sesuai konteks, sehingga anak tidak lagi sekadar mengulang kata atau kalimat tanpa makna.

  • Mengganti pengulangan dengan respons yang lebih tepat, seperti menjawab pertanyaan sederhana dengan kalimat baru.

  • Membentuk pola bahasa yang lebih natural, agar anak lebih mudah dipahami dalam interaksi sehari-hari.

Bagi Bapak & Ibu yang sedang mencari tempat terapi terpercaya untuk membantu si kecil mengatasi ekolalia, Blubridge Center hadir sebagai pusat terapi ABA di Surabaya untuk membantu Anda. Keunggulan Blubridge Center antara lain:

  • Dedicated terapis yang berpengalaman dalam menangani anak dengan autisme dengan beragam kebutuhan.

  • Personalized therapy sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing anak.

  • Pendekatan menyeluruh yang tidak hanya mencakup peningkatan keterampilan komunikasi, tetapi juga kemampuan interaksi sosial dan aktivitas sehari-hari.

Dengan pendekatan terapi ABA yang terstruktur dan konsisten, Blubridge Center membantu anak dengan autisme mengurangi perilaku ekolalia, sekaligus membangun keterampilan komunikasi yang lebih fungsional dan natural.

Penutup

Ekolalia adalah hal yang bisa muncul secara alami pada perkembangan bahasa anak. Namun, jika intensitas dan durasi perilaku ini sudah berlebihan, ekolalia bisa menjadi tanda adanya gangguan yang lebih serius, seperti autisme.

Jika Bapak & Ibu melihat si kecil sering mengulang kata atau kalimat, disertai gejala lainnya yang membuat cemas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog Blubridge Center, Kami siap mendampingi si kecil dengan terapi ABA yang konsisten dan terarah, agar mereka dapat berkembang lebih optimal.


Referensi:

https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/echolalia 

https://autismawarenesscentre.com/understanding-echolalia-in-autism-spectrum-disorders/ 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK565908/#:~:text=Echolalia%20can%20be%20immediate%20or,of%20echolalia%20related%20to%20ASD

https://atgtogether.com/echolalia-in-autism-what-it-is-and-how-to-treat-it/#:~:text=Echolalia%20is%20defined%20as%20the,identifying%20the%20proper%20treatment%20method.