Sebagai orang tua, tentu kita ingin melihat anak tumbuh, berkembang, dan bisa beradaptasi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagi sebagian anak dengan gangguan perkembangan, proses ini bisa terasa lebih menantang.
Karena itulah terapi Applied Behavior Analysis (ABA) hadir sebagai salah satu metode yang sering direkomendasikan untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus berkembang dengan lebih optimal.
Lantas, apa itu terapi ABA, siapa yang membutuhkannya, bagaimana prinsip-prinsip dasar, dan manfaatnya untuk anak Anda? Simak artikel ini selengkapnya.
Pengertian Terapi ABA
Applied Behavior Analysis (ABA) adalah terapi yang dirancang untuk mendukung anak belajar hal-hal baru, membentuk kebiasaan positif, sekaligus mengurangi perilaku yang menghambat perkembangan.
Dalam terapi ini, anak diajarkan keterampilan positif secara bertahap, seperti berkomunikasi dengan lebih jelas, mengikuti instruksi, mengelola emosi, hingga berinteraksi dengan teman sebaya. Setiap kali anak berhasil menunjukkan perilaku positif, ia akan mendapatkan reward sebagai bentuk apresiasi. Dengan begitu, proses belajar terasa menyenangkan dan anak lebih termotivasi untuk terus mengulang perilaku baik tersebut.
Siapa yang Membutuhkan Terapi ABA?
Terapi ABA umumnya digunakan untuk membantu perkembangan anak dengan autisme. Namun, lebih dari itu, terapi ABA juga bermanfaat untuk anak-anak dengan berbagai tantangan perkembangan lainnya, seperti:
Kesulitan komunikasi dan interaksi sosial: Anak yang kesulitan memahami atau merespon komunikasi verbal maupun nonverbal.
Sulit fokus: Anak yang mudah teralihkan perhatiannya atau sulit fokus pada satu aktivitas.
Masalah regulasi emosi dan perilaku: Anak yang sering mengalami tantrum, kesulitan mengendalikan emosi, atau menunjukkan perilaku berulang.
Kesulitan melakukan keterampilan hidup sehari-hari: Anak yang perlu dukungan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, makan, atau menggunakan toilet.
Masalah makan: Anak yang mengalami kesulitan makan, misalnya sangat pilih-pilih makanan atau menolak jenis makanan tertentu.
Prinsip Terapi ABA
Prinsip utama dari terapi ABA adalah positive reinforcement. Sederhananya, ini adalah cara memberi reward setiap kali anak berhasil menunjukkan perilaku atau keterampilan yang diharapkan.
Misalnya, terapis akan menetapkan perilaku atau keterampilan tertentu sebagai target. Setiap kali anak berhasil melakukannya, ia akan mendapatkan sesuatu yang menyenangkan dan bermakna untuk dirinya. Bentuk hadiah ini bisa bermacam-macam, mulai dari pujian, mainan, buku, kesempatan menonton video favorit, hingga bermain di luar ruangan.
Dengan cara ini, anak jadi lebih termotivasi untuk mengulangi perilaku positif tersebut. Semakin sering ia mengulanginya, semakin kuat pula kebiasaan baik itu terbentuk. Perlahan tapi pasti, pengulangan inilah yang pada akhirnya menumbuhkan perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari anak.
Cara Kerja Terapi ABA
Dalam terapi ABA, memahami dan mengubah perilaku anak dilakukan dengan pendekatan A-B-C, yaitu Antecedent-Behavior-Consequence. Pendekatan ini membantu kita memahami bagaimana suatu perilaku anak dapat muncul, apa yang memicunya, dan bagaimana cara mengubahnya agar menjadi lebih positif.
Antecedent (Pemicu)
Ini adalah kondisi atau peristiwa yang terjadi sebelum perilaku muncul. Pemicu bisa berupa instruksi dari orang lain, objek di sekitar, suara, cahaya, bahkan perasaan atau pikiran dari dalam diri anak.
Behavior (Perilaku)
Yaitu respons yang ditunjukkan anak setelah munculnya pemicu. Respons ini bisa berupa tindakan, ucapan, atau justru tidak merespons sama sekali.
Consequence (Konsekuensi)
Merupakan hasil atau reaksi setelah perilaku terjadi. Kalau perilakunya positif, anak biasanya akan diberi penguatan (reward, pujian, atau hal yang menyenangkan). Kalau perilakunya kurang tepat, anak tidak diberi penguatan agar anak belajar bahwa perilaku itu tidak membawa keuntungan.
Contoh sederhana dari penerapan A-B-C:
Ibu berkata, “Ayo, cuci tangan sebelum makan.” (Antecedent).
Anak lalu pergi ke wastafel dan mencuci tangannya dengan benar (Behavior).
Setelah itu, ibu tersenyum sambil berkata, “Pintarnya anak mama, sekarang waktunya makan enak!” (Consequence).
Dari sini, anak belajar bahwa mencuci tangan sebelum makan adalah hal positif yang mendatangkan pengalaman menyenangkan. Lebih dari itu, anak juga akan memahami perilaku mana yang baik untuk diulang dan mana yang sebaiknya ditinggalkan.
Manfaat Terapi ABA
Beberapa manfaat terapi ABA, antara lain adalah:
1. Meningkatkan Keterampilan Anak dalam Merawat Diri
Anak belajar melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti makan, mandi, atau berpakaian. Hal ini membuat anak lebih percaya diri dan mengurangi ketergantungan pada orang lain.
2. Mengembangkan Keterampilan Sosial
Terapi ABA membantu anak memahami cara berinteraksi, bergiliran saat bermain, serta berkomunikasi dengan teman sebaya. Ini penting agar anak lebih mudah diterima dalam lingkungan sosial.
3. Meningkatkan Kemampuan Bahasa & Komunikasi Anak
Baik melalui komunikasi verbal maupun nonverbal (gesture, gambar, atau teknologi komunikasi), terapi ABA membantu anak mengekspresikan keinginan dan kebutuhannya.
4. Mengembangkan Fokus & Memori Anak
Terapi ABA juga melatih anak untuk lebih fokus pada aktivitas tertentu, sekaligus meningkatkan daya ingat secara bertahap.
5. Mengurangi Perilaku Negatif
Dalam terapi ABA, terapis akan mencari tahu dulu apa yang biasanya membuat anak menunjukkan perilaku yang kurang baik. Setelah itu, anak akan dibimbing untuk belajar cara lain yang lebih positif sebagai pengganti perilaku tersebut.
Blubridge Center, Pusat Terapi ABA di Surabaya
Blubridge Center adalah pusat terapi ABA di Surabaya yang fokus mendukung tumbuh kembang anak dengan gangguan perkembangan. Melalui program terapi yang terstruktur, kami hadir untuk membantu anak belajar keterampilan baru dan mengembangkan potensinya dengan cara paling sesuai.
Berikut cara kami bekerja dalam mendampingi anak:
Asesmen awal: Tim terapis kami menilai kemampuan dan kebutuhan anak.
Perencanaan program: Setelah itu, tim terapis akan membuat rencana terapi yang spesifik, terukur, dan dipersonalisasi berdasarkan penilaian anak saat asesmen awal.
Pelaksanaan terapi: Sesi terapi dilakukan secara intensif bersama terapis berpengalaman dan disupervisi langsung oleh Board Certified Behavior Analyst (BCBA). Kehadiran BCBA ini membuat setiap proses terapi menjadi lebih terarah, konsisten, dan sesuai dengan standar internasional.
Monitoring & evaluasi: Progres perkembangan setiap anak dipantau dan program terapi akan disesuaikan bila diperlukan.
Dengan program terapi ABA yang konsisten, setiap anak mampu mengurangi perilaku yang kurang tepat dan mempraktekkan berbagai perilaku positif. Misalnya, anak menjadi lebih pandai dalam berkomunikasi, berinteraksi dengan teman, mengelola emosi dan perilaku, serta mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang terapi ABA di Blubridge Center atau berkonsultasi tentang kebutuhan anak Anda, segera hubungi admin kami. Mari kita dukung si kecil untuk mencapai potensi maksimalnya bersama!
Referensi: