Kemampuan konsentrasi adalah salah satu keterampilan penting yang dibutuhkan anak untuk belajar, bersosialisasi, dan berkembang dengan optimal. Namun, ketika sang buah hati sering terlihat sulit fokus, cepat terdistraksi, atau bahkan kesulitan menyelesaikan satu aktivitas, sangat wajar jika Bapak dan Ibu merasa cemas dan khawatir.
Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan konsentrasi yang perlu ditangani sejak dini agar tidak mengganggu proses belajar dan perkembangan anak. Lalu, apa saja tanda-tanda anak sulit fokus? Dan terapi perilaku apa yang bisa membantu mereka? Mari kita bahas bersama.
Tanda-Tanda Anak Mengalami Gangguan Konsentrasi
Anak yang mengalami gangguan konsentrasi akan terlihat melalui perilakunya sehari-hari. Karena itu, orang tua perlu peka mengenali berbagai tanda-tanda ini agar bisa segera mengambil langkah yang tepat.
Sulit Memperhatikan Detail
Anak dengan gangguan konsentrasi biasanya sering melakukan kesalahan kecil yang berulang. Misalnya, ketika mengerjakan soal matematika, ia sudah paham konsepnya tapi tetap salah menulis angka. Atau ketika diminta menyalin catatan, ada kata atau kalimat yang terlewat.
Kesalahan ini bukan karena anak tidak mampu, melainkan karena perhatiannya tidak bisa bertahan cukup lama untuk memperhatikan detail yang penting.
Perhatiannya Mudah Teralihkan
Anak yang sangat sensitif terhadap stimulus di sekitarnya umumnya mengalami gangguan konsentrasi. Hanya dengan suara televisi menyala, notifikasi ponsel, atau bahkan orang lewat, fokus anak bisa langsung hilang. Akibatnya, kegiatan belajar jadi sering terputus-putus.
Dalam jangka panjang, ini membuat anak kesulitan untuk benar-benar memahami materi pelajaran atau menyelesaikan aktivitas sederhana sekalipun.
Tidak Dapat Menyelesaikan Tugas
Anak sering terlihat semangat di awal saat mengerjakan sesuatu, tapi sulit menuntaskan hingga selesai. Misalnya, ia mulai menggambar dengan antusias, namun lima menit kemudian sudah beralih ke mainan lain.
Pola ini sering terjadi pada tugas sekolah, proyek kecil di rumah, atau bahkan rutinitas harian seperti membereskan kamar. Tugas yang tidak pernah selesai membuat anak tampak kurang bertanggung jawab, padahal sebenarnya masalahnya ada di konsentrasi.
Sulit Mendengarkan
Orang tua mungkin merasa anak sering “tidak mendengarkan” padahal sedang diajak bicara. Bukan berarti anak menolak interaksi, tetapi pikirannya melayang ke hal lain sehingga informasi yang masuk tidak diproses dengan baik.
Bahkan ketika ditanya ulang, anak tidak bisa mengulangi perkataan orang tua dengan benar. Hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi sehari-hari.
Kesulitan Mengatur Waktu
Gangguan konsentrasi juga memengaruhi kemampuan anak dalam mengatur waktu dan menentukan prioritas. Ia sering menunda-nunda pekerjaan, tidak bisa memperkirakan durasi suatu aktivitas, atau kewalahan ketika harus mengatur jadwal.
Misalnya, anak bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk hal kecil, lalu kehabisan waktu untuk tugas yang lebih penting. Kondisi ini sering terlihat saat anak mulai bersekolah dan dituntut mengikuti jadwal yang lebih terstruktur.
Penyebab Anak Sulit Fokus
Kurang Tidur
Tidur adalah kebutuhan utama anak untuk menjaga fungsi otak tetap optimal, dan idealnya, anak usia sekolah membutuhkan waktu tidur 9–11 jam setiap malam.
Jika anak sering tidur larut malam atau kualitas tidurnya buruk, otak tidak mendapat waktu cukup untuk beristirahat dan memproses informasi. Akibatnya, anak mudah mengantuk di siang hari, sulit menyerap pelajaran, bahkan emosinya bisa jadi lebih mudah meledak.
Nutrisi Tidak Seimbang
Pola makan sangat memengaruhi daya konsentrasi anak. Terlalu banyak konsumsi gula dan makanan olahan bisa membuat anak cepat merasa lelah, mudah gelisah, atau sulit duduk tenang.
Sebaliknya, kekurangan zat gizi penting seperti zat besi, omega-3, vitamin B, dan protein dapat menurunkan fungsi kognitif. Memberikan makanan seimbang seperti sayuran, buah, ikan, dan kacang-kacangan dapat membantu anak lebih fokus saat belajar.
Lingkungan yang Kurang Mendukung
Faktor eksternal juga sangat berpengaruh. Lingkungan belajar yang berisik, penuh gangguan dari gadget, atau ruangan yang kurang nyaman bisa membuat anak cepat kehilangan konsentrasi.
Selain itu, terlalu banyak distraksi dari televisi, suara bising, atau bahkan mainan di sekitar meja belajar membuat anak sulit menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, penting menyediakan ruang belajar yang tenang dan minim gangguan
ADHD
Salah satu penyebab anak sulit fokus yang lebih serius adalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Anak dengan ADHD umumnya mengalami kesulitan memperhatikan, cenderung impulsif, dan tidak bisa duduk diam dalam waktu lama.
Kondisi ini bukan sekadar “nakal” atau “tidak mau mendengarkan,” melainkan gangguan perkembangan yang membutuhkan penanganan khusus dari tenaga ahli. Dengan terapi perilaku, dukungan orang tua, dan dalam beberapa kasus pengobatan, anak dengan ADHD tetap bisa berkembang secara optimal.
Terapi ABA untuk Meningkatkan Fokus Anak
Jika Bapak dan Ibu sudah mencoba berbagai cara untuk meningkatkan fokus anak tetapi hasilnya belum maksimal, hal ini bisa menjadi tanda bahwa anak membutuhkan bantuan profesional. Salah satu terapi yang terbukti efektif untuk membantu meningkatkan fokus anak adalah terapi Applied Behavior Analysis (ABA).
Pada dasarnya, terapi ABA adalah metode terapi yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan baru yang positif sekaligus mengurangi perilaku yang menghambat perkembangan anak. Terapi ini menggunakan prinsip reward, di mana setiap keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas atau mengikuti instruksi akan diberikan apresiasi. Cara ini terbukti membuat anak lebih termotivasi untuk belajar dan fokus.
Terapi ABA biasanya dilakukan secara bertahap dan terstruktur. Misalnya, anak akan diajak untuk mengerjakan tugas-tugas sederhana seperti menyelesaikan puzzle atau mengikuti instruksi singkat. Setelah berhasil, tingkat kesulitan ditingkatkan sedikit demi sedikit sesuai dengan kemampuan anak. Konsistensi inilah yang membuat anak terbiasa fokus, mendengarkan, dan menyelesaikan tugas sampai selesai.
Konsultasikan Kondisi Sang Buah Hati pada Blubridge Center!
Bapak dan Ibu, jika si kecil mulai terlihat sulit fokus, mudah terdistraksi, atau kesulitan menyelesaikan kegiatan sehari-hari, jangan khawatir. Blubridge Center, pusat terapi perkembangan anak di Surabaya, siap mendampingi tumbuh kembangnya.
Kami menggunakan metode Applied Behavior Analysis (ABA), sebuah terapi yang telah terbukti secara ilmiah membantu anak meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasinya.
Adapun, beberapa hal yang membuat terapi ABA di Blubridge Center unggul, antara lain:
Didampingi terapis berpengalaman yang penuh perhatian.
Program terapi disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap anak.
Proses terapi diawasi langsung oleh BCBA (Board Certified Behavior Analyst).
Kami percaya setiap anak memiliki potensi luar biasa, dan dengan dukungan yang tepat, si kecil bisa berkembang lebih optimal. Yuk, Bapak dan Ibu, jangan ragu untuk menghubungi admin kami dan segera jadwalkan sesi konsultasi. Mari kita bersama-sama membantu si kecil mengatasi kesulitannya dan tumbuh dengan lebih percaya diri.
Referensi:
https://cadey.co/articles/focusing/
https://www.discoveryaba.com/aba-therapy/how-aba-therapy-can-improve-focus-and-attention-in-children